
BBC MEDIA.NEWS – SUKABUMI – Ungkapan tersebut diucapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Sukabumi, Hj. Rina Rosmaniar Japar, saat menghadiri kegiatan Bina Wilayah PKK di Aula Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kamis (18/9/2025).
Dalam sambutannya, Hj. Rina Rosmaniar berpesan kepada para kader posyandu maupun ibu-ibu PKK agar tidak terburu-buru menyebarkan informasi, terlebih yang bersumber dari media sosial, sebelum memastikan kebenarannya.

“Sekarang ini banyak teguran dari Pak Gubernur terkait permasalahan kemasyarakatan yang tertinggal.Jadi tolong ibu-ibu kader di lapangan, kalau ada informasi jangan langsung mengikuti medsos. Tanyakan dulu pada kepala desa atau camat kenapa bisa begini dan begitu,” ujarnya.
// BACA JUGA : SERTIFIKAT WARGA 2 DESA DI SUKABUMI MENJADI JAMINAN DI BANK OLEH KOPRASI DAN TERANCAM TERLELANG
Ia juga menekankan agar jajaran di tingkat desa dan kecamatan tidak sampai ketinggalan informasi. Menurutnya, Gubernur Jawa Barat kerap turun langsung ke lapangan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga sering membuat pihak kabupaten terkejut.
“Sekarang Pak Gubernur sering datang sendiri tanpa pemberitahuan ke bupati, tahu-tahu langsung hadir. Jadi jangan sampai kita keduluan sama Pak Gubernur,” tambahnya
Acara tersebut diikuti unsur Forkopimcam, dan 6 Desa meliputi parungseah,warnasari,Karawang,sudajaya girang ,dan Sukajaya serta perbawati
// BACA JUGA : KASUS BULLYING SD YUWAKTI BHAKTI SUKABUMI AKHIRNYA SAMPAI KE WALIKOTA
acara diawali dengan penyambutan oleh Camat Sukabumi Drs. Asep Suhenda, dilanjutkan dengan serah terima bantuan alat tulis kantor, dan ditutup dengan sesi wawancara pada desa masing-masing oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu, ibu-ibu PKK yang tergabung dalam kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Kelompok Wanita Tani (KWT) berharap adanya dukungan permodalan, bimbingan, dan pelatihan khususnya dalam pemasaran online.

“Kami mewakili kelompok menginginkan adanya bimbingan dan pelatihan penjualan online supaya produksi dan penjualan bisa berkelanjutan,” ungkap salah seorang perwakilan.
// BACA JUGA : Penggunaan Anggaran Dana Desa Karangtengah Tahun 2024 Diduga Fiktif
Selama ini, kelompok PKK Desa Perbawati masih mengandalkan penjualan offline ketika ada pesanan atau acara tertentu. Padahal, desa tersebut memiliki potensi besar dengan kesuburan lahan pertanian dan sumber daya manusia yang mumpuni.
Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari olahan hasil pertanian seperti keripik singkong ,rengginang, cilok, hingga sayuran segar. Namun, keterbatasan modal dan belum adanya dukungan penuh dari pemerintah desa maupun kabupaten membuat pemasaran mereka belum optimal.
INDRA/SOMDANI