
BBCMedia News – Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah di mana umat Islam berpuasa, beribadah, dan meningkatkan amal kebaikan. Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat Muslim: Apakah tidur lebih lama saat puasa bisa membatalkan atau mengurangi pahala puasa?
Tidur Saat Puasa dalam Pandangan Islam
Secara hukum fiqih, tidur dalam keadaan berpuasa tidak membatalkan puasa, meskipun dilakukan dalam waktu yang lama. Puasa hanya batal jika seseorang melakukan hal-hal yang jelas-jelas membatalkan puasa seperti makan, minum, atau berhubungan suami-istri.
Namun, meskipun tidur tidak membatalkan puasa, ada perbedaan pandangan mengenai apakah tidur berlebihan bisa mengurangi pahala puasa.
Hadits tentang Tidur saat Puasa
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.”
(—HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, no. 3114, dengan sanad yang dhaif)
Hadits ini sering dikutip untuk menunjukkan bahwa tidur juga termasuk bentuk ibadah saat berpuasa, tetapi hadits ini dhaif (lemah) menurut para ulama. Meski begitu, para ulama tetap sepakat bahwa tidur yang wajar tidak mengurangi pahala puasa, bahkan bisa bermanfaat jika bertujuan untuk menjaga energi agar bisa beribadah lebih baik.
Tidur Berlebihan dan Berkurangnya Pahala Puasa
Tidur memang tidak membatalkan puasa, tetapi jika seseorang tidur sepanjang hari tanpa melakukan ibadah lain, maka puasanya bisa menjadi kurang bernilai. Rasulullah ﷺ menekankan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan membantu sesama.
Dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri (2/297), disebutkan bahwa tidur yang berlebihan sehingga melalaikan ibadah dan kewajiban lainnya bisa menyebabkan seseorang kehilangan banyak pahala Ramadan.
Imam Al-Ghazali juga menekankan dalam Ihya Ulumuddin bahwa salah satu tingkatan puasa yang paling utama adalah puasa yang tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga hati, pikiran, dan anggota tubuh dari kemalasan dan perbuatan sia-sia.
Bagaimana Tidur yang Baik Saat Berpuasa?
Agar tidur tetap menjadi bagian dari ibadah dan tidak mengurangi pahala puasa, berikut beberapa anjuran:
- Tidur secukupnya dan tetap menjaga waktu ibadah wajib.
- Menghindari tidur sepanjang hari yang menyebabkan malas beribadah.
- Tidur dengan niat agar lebih kuat dalam beribadah (misalnya, tidur siang sebentar untuk bangun malam dan sholat tahajud).
- Tidak meninggalkan sholat fardhu atau sholat sunnah hanya karena tidur berlebihan.
Tidur dalam kondisi berpuasa tidak membatalkan puasa dan bahkan bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar. Namun, jika seseorang tidur sepanjang hari dan melewatkan ibadah lainnya, maka pahalanya bisa berkurang. Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, jadi sebaiknya kita memanfaatkannya untuk memperbanyak amal ibadah, bukan hanya tidur.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah tidur berlebihan saat puasa pernah menjadi tantangan bagi Anda? Bagikan pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar!
2 thoughts on “Apakah Tidur Lebih Lama di Bulan Puasa Dapat Membatalkan atau Mengurangi Pahala Puasa?”