
Bbcmedia.news, Sukabumi – Upaya pemerintah daerah dalam menangani rumah tidak layak huni kembali mendapat perhatian serius. Camat Cirenghas Kabupaten Sukabumi, Dedi Ruswandi, bersama jajarannya meninjau salah satu rumah warga yang masuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tahun anggaran 2025. Kehadiran Camat Cirenghas ini menunjukkan komitmen pemerintah kecamatan dalam memberikan solusi bagi warganya.
Rumah yang dikunjungi tersebut milik Nengsih (61), warga Kampung Nangela, Desa Bencoy. Kondisinya sudah nyaris ambruk sehingga membutuhkan penanganan segera. Dalam kunjungannya, Dedi menilai kondisi rumah Nengsih bukan lagi sekadar tidak layak huni, tetapi juga sangat membahayakan jika tidak segera diperbaiki.
“Di desa itu ada anggaran yang bersifat mendesak, kenapa tidak dipergunakan. Saya mendorong pemerintah desa agar segera memprioritaskan pembangunan rumah ini,” ujar Dedi di kantornya, Senin (8/9/2025).
Pernyataan Camat Cirenghas tersebut menegaskan pentingnya langkah cepat pemerintah desa memanfaatkan anggaran mendesak demi keselamatan warganya. Dengan dorongan ini, pemerintah desa diharapkan memprioritaskan pembangunan rumah Nengsih agar risiko bahaya dapat ditekan.
Nengsih yang sudah lama ditinggal suami dan hidup seorang diri mengaku bertahan di rumah tersebut meski kondisinya hampir roboh.
“Saya tidak mau merepotkan orang lain, makanya memilih tinggal di rumah sendiri walaupun mau ambruk,” ungkap Nengsih.
Cerita Nengsih ini menjadi potret nyata perjuangan seorang warga dalam mempertahankan rumahnya meski kondisinya tidak layak. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia hanya mengandalkan pemberian anak, saudara, dan bantuan langsung tunai dari desa sebesar Rp300 ribu per bulan. Kondisi tersebut membuat perhatian dari pemerintah desa dan kecamatan semakin mendesak.

Ketua RT setempat, Bah Soma, mengatakan pihaknya sudah sering mengajak Nengsih tinggal bersama agar lebih aman, namun selalu ditolak.
“Pernah mau ikut tinggal, paling hanya dua hari. Besoknya balik lagi ke rumah dengan alasan teu paruguh,” ujar Bah Soma.
Penjelasan Bah Soma ini menunjukkan bahwa upaya masyarakat sekitar sudah dilakukan untuk menyelamatkan Nengsih dari risiko rumah roboh. Namun, pilihan Nengsih untuk tetap tinggal di rumah sendiri membuat langkah perbaikan menjadi semakin mendesak.
Sementara itu, Kepala Desa Bencoy, Hasanudin, menjelaskan rumah Nengsih sebenarnya sudah pernah diajukan untuk program Rutilahu, tetapi sempat dialihkan karena keinginan Nengsih yang menolak ukuran bangunan yang ditawarkan.
//Baca Juga:
KASUS BULLYING SD YUWAKTI BHAKTI SUKABUMI AKHIRNYA SAMPAI KE WALIKOTA
DANDIM 0607 KOTA SUKABUMI : TANGGAP BANTUAN ANAK PENDERITA GIZI BURUK DAN TBC
KELUARGA KORBAN BULLYING HEARING KE DPRD KOTA SUKABUMI : LSM ANNAHL TURUT DAMPINGI
“Dulu sebenarnya sudah masuk program, tapi ditolak karena beliau minta ukuran rumah seperti sebelumnya. atas bujukannya allhamdulilah sekarang sudah mau dibangunkan seadanya, dan akan segera dikerjakan,” kata Hasanudin.
Hasan menambahkan, rumah Nengsih tercatat sebagai penerima manfaat program Rutilahu tahun ini. Bahkan pihak desa berencana mendahulukan pembangunannya dengan cara berhutang kepada penyedia agar rumah bisa segera ditempati dengan aman.
Langkah Kepala Desa Bencoy ini memperlihatkan komitmen nyata pemerintah desa untuk memberikan solusi cepat bagi warganya. Dengan mendahulukan pembangunan meski harus berhutang, diharapkan rumah tersebut segera berdiri kokoh dan menjadi tempat tinggal yang aman.
Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui program ini, rumah-rumah yang tidak memenuhi standar kelayakan diperbaiki atau dibangun kembali sehingga penghuni mendapatkan hunian sehat, aman, dan nyaman. Kehadiran Camat Cirenghas pada saat peninjauan menegaskan sinergi antara pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan masyarakat.
Kasus Nengsih ini menjadi contoh pentingnya program tersebut dijalankan secara konsisten. Dengan komunikasi yang baik dan langkah cepat, harapan warga untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak semakin dekat. Publikasi kasus ini di media juga diharapkan memantik kepedulian masyarakat luas agar ikut membantu.
Sebagai informasi, Kecamatan Cirenghas memiliki sejumlah rumah warga yang juga masuk program Rutilahu. Pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa terus berkoordinasi memastikan setiap rumah yang tidak layak huni mendapatkan prioritas penanganan sesuai tingkat urgensinya. Camat Cirenghas pun berkomitmen mengawal program tersebut agar berjalan tepat sasaran.
Kunjungan Dedi Ruswandi dan rombongan ke rumah Nengsih tidak hanya sebatas inspeksi, tetapi juga simbol kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Tindakan ini menegaskan bahwa program-program pemerintah seperti Rutilahu benar-benar dijalankan dan menyentuh langsung kebutuhan warga.
Melalui program ini, warga berpenghasilan rendah seperti Nengsih diharapkan merasakan manfaat nyata. Hunian yang layak bukan hanya soal tempat tinggal, tetapi juga menyangkut kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan. Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan masyarakat, pembangunan rumah Nengsih di Desa Bencoy diharapkan selesai tepat waktu. Begitu rumah itu berdiri kokoh, Nengsih tidak lagi harus khawatir tinggal di tempat yang hampir ambruk.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk memperkuat program sosial yang menyasar kebutuhan dasar warga. Hunian yang layak merupakan hak setiap warga negara. Oleh karena itu, perhatian serius dan tindakan cepat sangat diperlukan agar tidak ada lagi masyarakat yang terpaksa tinggal di rumah yang membahayakan nyawa.
Melalui langkah nyata seperti yang dilakukan Camat Cirenghas, program Rutilahu diharapkan semakin efektif, tepat sasaran, dan membawa manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan.
//Baca Juga:
FANTASTIS ,INILAH DAFTAR HP TERMAHAL DI DUNIA CAPAI MILIARAN
KELUARGA KORBAN BULLYING HEARING KE DPRD KOTA SUKABUMI : LSM ANNAHL TURUT DAMPINGI
DINAS PERIKANAN SUKABUMI SODORKAN DUA KETERANGAN BERBEDA : LSM ANNAHL AKAN BAWA KE KEJAKSAAN
Indra/NR
1 thought on “Camat Cirenghas Tinjau Rumah Warga Tidak Layak Huni di Sukabumi!”