
BBC MEDIA.NEWS – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengusulkan kebijakan pendidikan berbasis budaya lokal. Menurutnya, sistem pendidikan saat ini perlu lebih adaptif terhadap lingkungan sekitar agar siswa tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga menguasai keterampilan yang sesuai dengan potensi daerah mereka.
Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal
Dedi berencana menerapkan program pembelajaran yang menyesuaikan dengan karakteristik tiap daerah. Misalnya, di Tasikmalaya, siswa diajarkan seni anyaman bambu, sementara di daerah pesisir mereka belajar teknik perikanan. Konsep ini bertujuan agar pendidikan tidak hanya menghasilkan lulusan akademik, tetapi juga tenaga kerja yang siap berkontribusi langsung ke masyarakat.
// BACA JUGA : Waspada Penyebaran Data Pribadi di Dunia Digital: Regulasi, Sanksi, dan Hak Individu

Hapus Praktik Penahanan Ijazah
Dedi juga menyoroti persoalan penahanan ijazah siswa akibat tunggakan biaya sekolah di sekolah swasta. Ia mengancam akan mencabut bantuan dana sebesar Rp 600 miliar per tahun jika praktik ini tetap berlangsung. Solusi yang diusulkannya adalah menyalurkan dana langsung kepada siswa yang membutuhkan melalui program beasiswa.
// BACA JUGA : DIDUGA KEPALA DESA KEBON MANGGU MENERIMA ALIRAN DANA DARI PERUSAHAAN TAMBANG GUNUNG GURUH SUKABUMI : WARGA TIDAK
Menurut Dedi, ada ketimpangan dalam pemberian bantuan pendidikan. Banyak sekolah swasta elit masih menerima subsidi, sementara siswa miskin kesulitan mendapatkan hak pendidikannya. Oleh karena itu, ia mengusulkan audit dana bantuan agar lebih tepat sasaran.
Dedi berkomitmen agar pendidikan tidak membeda-bedakan status sosial. Ia ingin menghapus diskriminasi ekonomi dalam sistem pendidikan dengan memastikan semua siswa mendapatkan akses yang sama, tanpa melihat latar belakang finansial mereka.
Kebijakan ini mendapat tanggapan beragam, tetapi banyak pihak menilai langkah Dedi sebagai upaya konkret untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
1 thought on “Dedi Mulyadi Dorong Pendidikan Berbasis Budaya Lokal untuk Generasi Jawa Barat”