
BBC MEDIA.NEWS – SUKABUMI – Dugaan praktik percaloan dalam pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS Kesehatan kembali mencuat. Kali ini, sorotan disorot pada RS Bhayangkara Setukpa yang berlokasi di Jl. Bhayangkara Setukpa, Kelurahan Sriwidari, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Seorang warga mengaku pernah membuat KIS melalui seorang oknum pegawai di rumah sakit tersebut pada tahun 2025. Ia menyatakan, hanya dengan memberikan sejumlah uang, dirinya bisa mendapatkan kartu KIS dalam waktu kurang dari dua minggu dan langsung dapat digunakan untuk berobat.
//BACA JUGA : SDN SUDAJAYA HILIR KOTA SUKABUMI MEMBUAT PANGGUNG SERBAGUNA: KEPSEK AJAK MASYARAKAT BERPARTISIPASI
“Saat itu saya mau berobat ke RS Bhayangkara Setukpa tapi belum punya BPJS. Lalu ditawari oleh salah satu pegawai rumah sakit untuk dibuatkan kartu BPJS tanpa iuran bulanan, tapi harus bayar sejumlah uang,” ujar sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Pengakuan ini menimbulkan pertanyaan besar, mengingat proses pembuatan KIS seharusnya melalui prosedur resmi yang memakan waktu lebih lama dan melibatkan proses verifikasi dari Dinas Sosial atau Kementerian Sosial.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi, Sawal Sani Tarigan, pada Maret 2025 lalu telah menjelaskan bahwa terdapat dua segmen peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang iurannya ditanggung pemerintah:
- Peserta Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK), yang didaftarkan dan diverifikasi oleh Kementerian Sosial dan iurannya ditanggung oleh APBN.
- PBPU Pemda (PBI-APBD), yang iurannya ditanggung oleh APBD dan proses pendaftarannya melalui Dinas Sosial kabupaten/kota.
“Untuk kedua segmen ini, proses aktivasi peserta minimal membutuhkan waktu satu bulan sejak pengajuan,” ujar Sawal kala itu.
Hal ini turut dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, yang menyebut bahwa prosedur pendaftaran dan aktivasi KIS memang membutuhkan waktu sekitar satu bulan, sesuai aturan yang berlaku.
Adanya dugaan “jalan pintas” membuat KIS melalui pembayaran kepada oknum justru menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. “Kalau bisa bayar, bisa cepat. Yang miskin dan benar-benar butuh malah harus menunggu lama,” ujar salah satu warga.
//BACA JUGA : PUBLIK HERAN , NAPI DI LAPAS WARUNG KIARA KABUPATEN SUKABUMI PUNYA UTANG JUTAAN RUPIAH DI KANTIN DALAM LAPAS
Kondisi ini memunculkan pertanyaan serius mengenai integritas layanan BPJS Kesehatan dan Dinas Sosial, serta membuka wacana tentang potensi praktik pungutan pembohong di lapangan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak RS Bhayangkara Setukpa terkait dugaan tersebut.
INDRA/AZZA
1 thought on “DIDUGA OKNUM PEGAWAI RS BHAYANGKARA SETUKPA ADA YANG JADI CALO BPJS KESEHATAN ( KIS )”