
BBC MEDIA.NEWS – SUKABUMI – Seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Sukabumi diduga mencari penghasilan tambahan dengan menjual sampul rapor kepada sejumlah sekolah. Namun, upaya tersebut menuai keluhan karena hingga kini, banyak sekolah belum menerima pesanan yang sudah dibayar lunas.
//BACA JUGA : KEPALA DESA DI KABUPATEN SUKABUMI KEMBALI DI TAHAN POLISI : INI MEMBUKTIKAN LEMAHNYA PERAN APIP
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa guru tersebut menjalankan usaha melalui sebuah CV yang diketahui atas nama suaminya. Sayangnya, usaha tersebut disebut-sebut telah bangkrut dan tidak lagi beroperasi. Meski demikian, sang guru masih mempunyai pesanan yang belum terselesaikan
“Kami sudah berkali-kali menanyakan, tapi jawabannya selalu ‘tarsok’ – sebentar, besok. Tapi tidak pernah ada kepastian,” ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, dengan nada kesal.
//BACA JUGA : PEMBANGUNAN IRIGASI DI DESA SEKARWANGI KECAMATAN CIBADAK DIDUGA TIDAK SESUAI SPK : PENGAWASAN DARI DINAS DIPERTANYAKAN
Keluhan semakin memuncak karena hingga kini, sampul rapor yang dipesan sejak lama belum juga diterima. Bahkan, menurut sumber tersebut, siswa yang dulu masih di kelas satu kini telah naik ke kelas tiga, namun belum juga memiliki sampul rapor.
Menanggapi hal ini, suami dari guru yang bersangkutan mengakui bahwa usahanya memang mengalami kebangkrutan. Namun ia mengklaim tengah memulai kembali usahanya dan berjanji akan memenuhi pesanan yang tertunda dalam waktu satu bulan.
//BACA JUGA : OKNUM PETUGAS DISHUB CIBADAK SUKABUMI : MENARIK RETRIBUSI DARI SOPIR ANGKOT DIDUGA RUGIKAN KEUANGAN NEGARA
“Usaha saya bangkrut,baru mau memulai lagi, insaallah bulan ini bisa menyelesaikan pesanan yang belum terselesaikan ” ungkap suami dari seorang guru tersebut
Iapun berjanji seandainya dalam sebulan belum bisa memberikan sampul rapor, maka uang yang pernah diterimanya akan di kembalikan
Sementara itu, kepala sekolah tempat guru tersebut mengajar mengaku tidak mengetahui, Ia pun enggan memberikan banyak komentar saat dikonfirmasi.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan profesionalisme seorang pendidik, serta perlunya pengawasan lebih terhadap aktivitas bisnis yang berkaitan langsung dengan institusi pendidikan.
INDRA/RR
Ya Allah kok bisa ya seorang guru seperti itu, daerah mana ini?? Dimana hati dan pikiran anda??? jangan merusak citra guru dong, oknumnya satu yang kebawa semua orang🤦♀️🥶