BBC MEDIA.NEWS – SUKABUMI – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kabupaten Sukabumi sukses menggelar Silaturahmi Kerja Daerah (Silakda) dengan mengusung tema “Transformasi Kecendekiawanan Menuju Sukabumi Mubarakah”. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 1 Mei 2025, bertempat di Gedung Islamic Center Cisaat, Sukabumi.
Silakda dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus ICMI Orda Kabupaten Sukabumi, Dewan Penasehat, serta Dewan Pakar ICMI. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum pengukuhan kepemimpinan baru ICMI Orda Kabupaten Sukabumi yang kini dipimpin oleh H. Iyan Mahfudin, menggantikan Dr. H. Uk. Anwaruddin.
//BACA JUGA : ADA APA DENGAN PROYEK PEMBANGUNAN POSYANDU YANG TIDAK DI PASANG PAPAN INFORMASI
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Kami akan terus mendorong ICMI menjadi organisasi yang kredibel, akuntabel, inovatif, dan transformatif demi kemajuan daerah,” ujar H. Iyan Mahfudin dalam sambutannya.
Acara juga diisi dengan pemaparan materi oleh Ketua Dewan Pakar ICMI, Dr. Benyamin, serta akademisi Prof. Asep Deni yang memberikan perspektif mendalam mengenai peran strategis kaum cendekiawan dalam pembangunan daerah. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menciptakan perubahan yang berdampak.
//BACA JUGA : Pesawat Pembom Rusia Terlihat di Pangkalan AU Indonesia : Pemerintah Tegaskan Misi Latihan Bersama
Dewan Penasehat ICMI, KH. Buya Royanuddin, turut memberikan materi penguatan internal organisasi. Ia menegaskan bahwa kesuksesan ICMI terletak pada soliditas dan kekompakan seluruh elemen dalam organisasi.
Silakda menjadi ajang strategis untuk mempererat hubungan internal antar pengurus serta menyusun langkah-langkah program kerja ke depan yang sejalan dengan visi membangun Sukabumi yang Mubarakah—berkah, maju, dan sejahtera.
//BACA JUGA : DIDUGA LAKUKAN PUNGLI : PETUGAS DISHUB KABUPATEN SUKABUMI PUNGUT UANG SOPIR TANPA KARCIS
“Semoga ICMI terus bersinergi dan menjadi motor penggerak kemajuan daerah menuju Sukabumi yang Mubarakah,” tutup H. Iyan.
Iing Indra/Nandar
