
95031 news minggu pertama tahun
BBCMedia.News, Sosial – Pembeli sayuran dan daging di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan puasa. Mereka mengaku sering menghadapi situasi serupa setiap kali menyambut Ramadhan. Seperti yang diungkapkan oleh Susi (60), seorang ibu rumah tangga, yang merasakan harga sayur dan daging cenderung meningkat beberapa hari terakhir ini. Ia mau tak mau harus menawar harga saat berbelanja ke pasar.
“Saya tadi beli cabai merah itu sekarang harganya sekitar Rp70.000 sampai Rp80.000, tapi saya tawar jadi Rp60.000,” ucap Susi kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025). Ia juga mencatat bahwa harga bawang putih mengalami peningkatan dari Rp35.000 menjadi Rp45.000.
Jeje (52), juga seorang ibu rumah tangga, turut merasakan kenaikan harga menjelang Ramadhan ini. Dan itu selalu ia rasakan setiap tahun.
“Saya enggak kaget karena peningkatan ini emang tahunan,” tegasnya. Meskipun mewajarkan kenaikan harga, Jeje tetap berharap kepada pemerintah untuk bisa mengendalikan harga agar tetap stabil. “Sebenarnya jangan naik karena mahal ini kan untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi, tolong distabilkan harganya,” harap Jeje.
Pembeli lainnya, Elma (57), juga mengakui adanya peningkatan harga. Ia menyebutkan bahwa harga daging sapi mengalami kenaikan. “Saya beli Rp135.000 ini standar, tapi sebelumnya saya pernah beli sekitar Rp125.000-Rp130.000 itu masih dapat,” tutur dia. Dengan adanya kenaikan harga ini, para pembeli berharap agar harga kebutuhan pokok dapat segera stabil menjelang bulan suci Ramadhan.
||Baca Juga:
- Puasa Sunnah Senin: Keutamaan, Niat, dan Tata Caranya
- Kenapa Ada Orang yang Selalu Terlambat? Ini Penyebabya!
Kenaikan harga bahan pokok tidak hanya dirasakan di Jakarta. Di Pasar Cicurug, Sukabumi, harga beberapa bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Berdasarkan pantauan, harga beras kini mencapai Rp12.000 per kilogram, sedangkan gula pasir melonjak hingga Rp16.000 per kilogram.
Begitu pula dengan harga minyak goreng yang kini dijual dengan harga Rp18.000 per liter. Kondisi ini membuat warga sekitar pasar mengeluh, dan banyak yang khawatir tentang daya beli yang semakin menurun menjelang Ramadhan.
Selain itu, di Surabaya, harga bahan pokok seperti cabai, bawang, dan ayam juga turut mengalami kenaikan menjelang bulan puasa. Pemkot Surabaya mengimbau warga untuk tidak melakukan panic buying yang justru bisa memperburuk keadaan.
Kepala Dinas Perdagangan Surabaya, Prasetyo, mengungkapkan bahwa pemerintah kota sudah berupaya untuk menstabilkan harga bahan pokok dengan menggelar pasar murah di beberapa titik strategis di kota tersebut.
“Kami berharap warga bisa menahan diri untuk tidak panic buying, karena ini justru akan merugikan banyak pihak,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (20/2/2025).
||Baca Juga: DIDUGA DANA BOS DISELEWENGKAN SEKOLAH SD TERKESAN KUMUH
Meskipun beberapa pihak menyatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok ini adalah fenomena tahunan yang terjadi menjelang Ramadhan, namun tingginya angka inflasi dan biaya distribusi yang terus meningkat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan harga-harga tersebut melonjak.
Hal ini tentu saja menambah beban masyarakat, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa berbelanja dalam jumlah besar untuk kebutuhan puasa dan Lebaran.
Kenaikan harga menjelang bulan puasa ini diharapkan segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah untuk mencari solusi yang efektif, agar masyarakat tidak terbebani dengan harga bahan pokok yang semakin tinggi.
Di tengah-tengah keresahan ini, banyak warga yang berharap harga dapat kembali stabil sebelum Ramadhan dimulai, agar tidak terjadi kekurangan bahan pokok yang bisa mempengaruhi kelancaran ibadah puasa dan kebutuhan sehari-hari.
Somdani/Kyno
||Baca Juga:
- Sengkata Pilkada: MK Putuskan PSU di 4 TPS, KPUD Segera Siapkan Pleno!
- Bincang KPK: Soal Ekstradisi Buron Kasus E-KTP Paulus Tannos dari Singapura
- Pembaruan KUHP Indonesia: Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 dan Implikasinya
- Mandor Tendang Kuli Panggul di Jambi: Klarifikasi, Permintaan Maaf, dan Fakta di Lapangan
4 thoughts on “Suara Rakyat: Menjelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok Kembali Meroket!”