
BBC MEDIA.NEWS – Dalam konflik yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina, muncul fenomena menarik di medan perang: penggunaan kembali senjata-senjata era Perang Dunia II seperti PPSh-41 dan PPS-43. Kedua senjata ini, yang pernah menjadi andalan infanteri Soviet, kini kembali digunakan oleh beberapa unit militer dan kelompok paramiliter. Artikel ini akan membahas sejarah, keunggulan, dan alasan di balik kembalinya senjata-senjata legendaris ini dalam konflik modern.

Sejarah Singkat PPSh-41 dan PPS-43
PPSh-41 (Pistolet-Pulemyot Shpagina-41) adalah pistol mitraliur yang dikembangkan oleh Georgy Shpagin pada tahun 1941 sebagai alternatif yang lebih murah dan sederhana dari PPD-40. Senjata ini menggunakan peluru 7,62 × 25 mm Tokarev dan memiliki laju tembakan sekitar 1.250 peluru per menit. Selama Perang Dunia II, sekitar 6 juta unit PPSh-41 diproduksi, menjadikannya salah satu senjata infanteri utama Uni Soviet pada masa itu.
Sementara itu, PPS-43 (Pistolet-Pulemyot Sudaeva-43) dikembangkan oleh Alexey Sudayev pada tahun 1943 sebagai respons terhadap kebutuhan akan senjata yang lebih ringan dan mudah diproduksi. PPS-43 juga menggunakan peluru 7,62 × 25 mm Tokarev dan memiliki laju tembakan sekitar 600–700 peluru per menit. Desainnya yang ringkas dan bobotnya yang lebih ringan membuatnya populer di kalangan pasukan garis depan.
Keunggulan PPSh-41 dan PPS-43
- Konstruksi Sederhana dan Biaya Produksi Rendah: Kedua senjata ini dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan produksi massal. Penggunaan logam cetak dan desain yang efisien memungkinkan produksi dalam jumlah besar dengan biaya yang relatif rendah.
- Keandalan di Medan Perang: PPSh-41 dan PPS-43 dikenal karena daya tahannya dalam berbagai kondisi medan perang. Mereka dapat berfungsi dengan baik meskipun dalam kondisi cuaca ekstrem atau perawatan yang minim.
- Laju Tembakan Tinggi: PPSh-41 memiliki laju tembakan yang sangat tinggi, sekitar 1.250 peluru per menit, memberikan daya tembak yang signifikan dalam pertempuran jarak dekat.
- Desain Ringkas dan Portabilitas: PPS-43 memiliki desain yang lebih ringkas dan bobot yang lebih ringan dibandingkan PPSh-41, memudahkan mobilitas pasukan di medan perang.
Alasan Penggunaan Kembali dalam Konflik Rusia-Ukraina
Meskipun teknologi persenjataan telah berkembang pesat, beberapa faktor mendorong penggunaan kembali PPSh-41 dan PPS-43 dalam konflik modern:
- Ketersediaan dan Biaya: Banyak dari senjata-senjata ini masih tersimpan dalam gudang dan dapat diakses dengan mudah. Biaya untuk mengaktifkan kembali dan memelihara senjata ini jauh lebih rendah dibandingkan pengadaan senjata modern.
- Efektivitas dalam Pertempuran Jarak Dekat: Dalam pertempuran urban atau pertempuran jarak dekat lainnya, laju tembakan tinggi dan desain ringkas dari PPSh-41 dan PPS-43 memberikan keunggulan taktis.
- Simpati Sejarah dan Moral: Bagi beberapa unit, penggunaan senjata bersejarah ini dapat meningkatkan moral dan memberikan rasa kontinuitas dengan perjuangan masa lalu.
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi | PPSh-41 | PPS-43 |
---|---|---|
Kaliber | 7,62 × 25 mm Tokarev | 7,62 × 25 mm Tokarev |
Laju Tembakan | 1.250 peluru/menit | 600–700 peluru/menit |
Berat | 3,63 kg tanpa magazin | 3,67 kg tanpa magazin |
Panjang | 843 mm | 828 mm |
Kapasitas Magazen | Drum 71 peluru atau box 35 peluru | Box 35 peluru |
Kesimpulan
Kembalinya PPSh-41 dan PPS-43 dalam konflik Rusia-Ukraina menunjukkan bagaimana senjata-senjata bersejarah masih memiliki relevansi dalam kondisi tertentu. Keunggulan desain, keandalan, dan efektivitas dalam pertempuran jarak dekat menjadikan mereka pilihan yang layak meskipun telah berusia puluhan tahun.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia hingga April 2025. Penggunaan senjata dalam konflik bersenjata selalu melibatkan pertimbangan etis dan hukum yang kompleks.