
BBC MEDIA.NEWS – LIFEESTYLE – Dalam sejarah Islam yang kaya akan keteladanan, kisah Bilal bin Rabah menjadi salah satu narasi paling menggetarkan hati. Ia bukanlah bangsawan atau ahli ilmu, namun namanya abadi sebagai simbol keteguhan iman dan kemuliaan hati.
// BACA JUGA : SERTIFIKAT WARGA 2 DESA DI SUKABUMI MENJADI JAMINAN DI BANK OLEH KOPRASI DAN TERANCAM TERLELANG
Bilal adalah seorang budak berkulit hitam yang hidup di Makkah pada masa jahiliyah. Ia dimiliki oleh Umayyah bin Khalaf, salah satu musuh besar Islam. Ketika cahaya Islam mulai menyinari jazirah Arab, Bilal termasuk golongan pertama yang menyambut seruan tauhid dari Nabi Muhammad SAW.

Namun, keislaman Bilal menjadi awal penderitaan panjang. Ia disiksa dengan cara yang kejam—ditelentangkan di padang pasir yang membakar, dadanya ditindih batu besar, lalu dicambuk agar ia kembali menyembah berhala. Tetapi dari mulutnya hanya keluar satu kata: “Ahad… Ahad…” (Allah Yang Maha Esa).
// BACA JUGA : LSM ANNAHL RESMI LAPORKAN DUGAAN PENYELEWENGAN DANA BOS DAN SISWA PKBM FIKTIF KE-KEJARI KOTA SUKABUMI
Keteguhan Bilal akhirnya membuat hati Abu Bakar As-Siddiq tergerak. Dengan harta pribadinya, Abu Bakar membeli dan memerdekakan Bilal. Sejak saat itu, Bilal menjadi sahabat setia Rasulullah dan muazin pertama dalam sejarah Islam.
Nabi Muhammad SAW sangat mencintainya. Bahkan saat Isra Mi’raj, Rasul mendengar suara langkah Bilal mendahuluinya di surga, sebagai balasan atas amalan dan keistiqamahannya dalam beribadah.
Ketika Rasulullah wafat, Bilal merasa dunia menjadi hampa. Ia berhenti mengumandangkan azan karena tangisnya selalu pecah pada kalimat “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.”
// BACA JUGA : Warga Dua Desa di Sukabumi Tuntut Pengembalian Sertifikat Tanah yang Disewa Koperasi Bina Usaha ( KBU ) Sejak 2012
Kisah Bilal adalah pelajaran besar bagi umat Islam. Bahwa kemuliaan tidak diukur dari status sosial, warna kulit, atau kekayaan—melainkan dari ketakwaan dan keteguhan dalam memegang kebenaran. Bilal mengajarkan kita bahwa seorang manusia bisa bangkit dari kehinaan duniawi menuju kemuliaan surgawi karena keikhlasan dan keyakinan yang tak tergoyahkan.
BBC MEDIA.NEWS