
BBCMEDIA.NEWS 4
BBCMedia.News, British Raya – Laporan terbaru dari Tell Mama (Measuring Anti-Muslim Attacks) mengungkapkan lonjakan drastis insiden kebencian terhadap Muslim di Britania Raya sepanjang tahun lalu. Organisasi yang memantau kejahatan kebencian ini mencatat sebanyak 6.313 kasus kebencian anti-Muslim pada 2024, meningkat 43% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.837 laporan berhasil diverifikasi.
Peningkatan Insiden Kekerasan
Tell Mama mendokumentasikan lonjakan tajam dalam insiden kebencian yang terjadi secara langsung di lapangan, dengan 3.680 kasus dilaporkan. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 72% dibandingkan dua tahun lalu. Sebagian besar insiden yang tercatat berupa perilaku kasar, namun juga mencakup penyerangan fisik, diskriminasi, dan vandalisme.
Serangan anti-Muslim ini banyak terjadi di area publik seperti jalanan dan taman, sementara jumlah insiden di tempat kerja tercatat lebih sedikit. Untuk pertama kalinya sejak organisasi ini berdiri pada 2012, lebih banyak pria dibandingkan perempuan yang menjadi sasaran kebencian anti-Muslim dan Islamofobia.
Dampak Konflik Global terhadap Sentimen Islamofobia

Bendera Palestina dilukis di dinding di komunitas Muslim sekitar Watney Street di Shadwell pada tanggal 31 Januari 2025 di London, Inggris Raya. Sentimen Islamofobia di negara itu dilaporkan meningkat sejak konflik Gaza. (Getty Images)
Laporan tersebut menyoroti bahwa lonjakan insiden terjadi setelah serangkaian peristiwa besar, termasuk pecahnya konflik Israel-Gaza pada Oktober 2023 dan pembunuhan Southport pada Juli lalu. Disinformasi yang menyebar secara daring tentang identitas pelaku pembunuhan di Southport disebut sebagai pemicu utama kerusuhan sipil di berbagai kota di Eropa Barat.
Selain itu, sebagian besar insiden Islamofobia yang terjadi secara daring tercatat setelah pembunuhan tiga perempuan muda di kelas dansa di Southport. Mayoritas ujaran kebencian tersebut menyebar di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
|| Baca Juga :
- Menjadi Tanya: Apakah Bijak Seorang Trump Memecat Jendral Top AS Melalui Medsos?
- Netanyahu Bersumpah Hamas Akan Membayar Mahal atas Pelanggaran Gencatan Senjata
- Sebut AS Akan Bangkrut Dan Kacaukan Badan Pemerintahan AS, Elon Musk Digugat ke Pengadilan
- Sempat Di Gugat Karena Memecat 8 Inspektur Jendral, Trump Perintahkan Pecat Semua Jaksa Federal Era Biden!
Reaksi Pemerintah dan Seruan Tindakan Tegas
Menanggapi laporan ini, pemerintah Inggris menyatakan keprihatinannya dan menegaskan komitmennya dalam memberantas kebencian terhadap komunitas Muslim. Seorang juru bicara pemerintah menyatakan bahwa “serangan dan kebencian terhadap komunitas Muslim sama sekali tidak dapat diterima dan tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita”.
Direktur Tell Mama, Iman Atta, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani lonjakan Islamofobia ini. Ia menekankan bahwa dukungan bagi korban kebencian anti-Muslim saat ini sangat dibutuhkan. Selain itu, Atta juga mengajak masyarakat untuk bersatu melawan kebencian dan ekstremisme, serta mengingatkan para pejabat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang dapat memperkuat stereotip negatif terhadap komunitas Muslim.
Pemerintah Inggris berjanji untuk bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat, badan amal, dan mitra sektor publik guna menjembatani perpecahan antar komunitas serta menangani segala bentuk kebencian yang terjadi.
Tim Red/Kyno
|| Baca Juga : Tekan Kriminalitas, Polda Lampung Gencarkan Operasi hingga ke Pelosok!
1 thought on “Miris: Ditengah Meningkatnya Islam Di Negara Yang Satu Ini, Islamofobia Justru Kembali Melonjak”