
BBCMedia News – Dalam Islam, zakat tidak diwajibkan bagi semua orang, tetapi hanya bagi mereka yang memiliki harta di atas batas tertentu yang disebut nisab. Nisab menjadi salah satu syarat wajib zakat yang harus diketahui setiap Muslim.
Apa sebenarnya nisab? Bagaimana perhitungannya untuk berbagai jenis harta seperti emas, penghasilan, dan pertanian? Dalam artikel ini, kita akan membahas nisab secara lengkap berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan hadis.
Pengertian Nisab dalam Zakat
Secara bahasa, nisab (النِّصَابُ) berarti batas minimum harta yang wajib dikenakan zakat. Dalam istilah fikih, nisab adalah jumlah harta tertentu yang harus dimiliki seseorang sebelum ia berkewajiban membayar zakat.
Seorang Muslim wajib mengeluarkan zakat jika:
1️⃣ Hartanya mencapai atau melebihi nisab.
2️⃣ Telah melewati haul (dimiliki selama satu tahun, kecuali zakat pertanian).
Jika harta yang dimiliki belum mencapai nisab, maka tidak ada kewajiban zakat.
Dalil Nisab dalam Al-Qur’an dan Hadis
📌 Dalil dalam Al-Qur’an:
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah:
“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
(QS. Al-Baqarah: 43)
Ayat ini menegaskan kewajiban zakat, yang dalam penerapannya ditentukan dengan batasan nisab.
📌 Dalil dalam Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda mengenai nisab emas dan perak:
“Tidak ada kewajiban zakat pada emas yang kurang dari 20 dinar. Jika kamu memiliki 20 dinar dan telah berlalu satu tahun, maka zakatnya ½ dinar.”
(HR. Abu Dawud & Baihaqi)
Hadis ini menjelaskan bahwa nisab emas adalah 20 dinar atau sekitar 85 gram emas.
Perhitungan Nisab Zakat untuk Berbagai Harta
1. Nisab Zakat Emas dan Perak
✅ Emas: 85 gram (wajib zakat 2,5%)
✅ Perak: 595 gram (wajib zakat 2,5%)
Contoh perhitungan:
Jika harga emas per gram Rp1.000.000, maka nisab zakat emas = 85 x Rp1.000.000 = Rp85.000.000.
➡ Jika harta Anda lebih dari Rp85 juta dan sudah mencapai satu tahun, maka wajib zakat 2,5% dari total harta.
2. Nisab Zakat Penghasilan (Profesi)
Pendapat ulama menyatakan bahwa zakat penghasilan dianalogikan dengan zakat emas, sehingga nisabnya senilai 85 gram emas.
💰 Cara menghitung nisab zakat penghasilan:
Misalnya, harga emas Rp1.000.000/gram, maka nisabnya Rp85.000.000 per tahun atau Rp7.083.333 per bulan.
Jika penghasilan bulanan Anda lebih dari Rp7.083.333, maka zakatnya:
✅ 2,5% dari total penghasilan bersih setiap bulan
➡ Contoh: Jika gaji Anda Rp10.000.000/bulan, maka zakatnya:
💡 Rp10.000.000 x 2,5% = Rp250.000
Zakat ini tidak perlu menunggu haul (satu tahun), tetapi bisa dikeluarkan setiap bulan.
3. Nisab Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan dihitung dari aset bisnis yang dimiliki setelah dikurangi utang dan biaya operasional.
🔹 Nisab zakat perdagangan: Setara 85 gram emas
🔹 Zakat yang harus dibayarkan: 2,5% dari keuntungan bersih
➡ Contoh:
Jika modal usaha Anda Rp100.000.000 dan keuntungan bersihnya Rp20.000.000 setelah setahun, maka zakatnya:
💡 Rp20.000.000 x 2,5% = Rp500.000
4. Nisab Zakat Pertanian
Zakat pertanian memiliki nisab yang berbeda dan tidak perlu menunggu haul.
🌾 Nisab zakat pertanian: 653 kg gabah atau 520 kg beras
🔹 Jika diairi oleh air hujan (tanpa biaya irigasi), zakatnya 10%
🔹 Jika menggunakan irigasi atau biaya tambahan, zakatnya 5%
➡ Contoh:
Jika panen menghasilkan 1.000 kg beras dan menggunakan irigasi, maka zakatnya:
💡 1.000 kg x 5% = 50 kg beras
5. Nisab Zakat Ternak
Nisab zakat ternak berbeda-beda tergantung jenis hewan.
✅ Sapi: 30 ekor (wajib zakat 1 ekor sapi berusia 1 tahun)
✅ Kambing/domba: 40 ekor (wajib zakat 1 ekor kambing)
➡ Jika memiliki 40 ekor kambing, maka zakatnya 1 ekor kambing setiap tahun.
- Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati.
- Setiap jenis harta memiliki nisab yang berbeda (emas, penghasilan, perdagangan, pertanian, ternak).
- Zakat wajib dikeluarkan jika harta mencapai nisab dan memenuhi syarat haul (1 tahun), kecuali zakat pertanian.
- Perhitungan zakat didasarkan pada nilai emas, sehingga dapat berubah sesuai harga emas saat ini.
Dengan memahami nisab zakat, kita dapat lebih bijak dalam menunaikan kewajiban ini dan memastikan zakat yang kita keluarkan sesuai dengan aturan Islam.
Sudahkah harta Anda mencapai nisab? Jika ya, jangan lupa untuk menunaikan zakat agar harta semakin berkah!
1 thought on “Nisab dalam Zakat: Pengertian, Perhitungan, dan Dalilnya”