
BBC MEDIA.NEWS – SUKABUMI – Dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mencuat di salah satu sekolah dasar negeri kota Sukabumi. Informasi tersebut diperoleh dari beberapa narasumber yang menyoroti buruknya kondisi fisik sekolah serta ketidaksesuaian realisasi anggaran dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
//BACA JUGA : DIDUGA GURU SDN DI KOTA SUKABUMI JUAL SAMPUL RAPOR DI KELUHKAN PEMESAN
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, sekolah tersebut tampak kumuh dan tidak terawat. Padahal, anggaran untuk perawatan sarana dan prasarana telah tercantum secara jelas dalam RKAS. “Kami tahu persis di RKAS sudah dialokasikan, tapi realisasinya tidak ada. Kemana larinya anggaran itu?” ujarnya, Jumat (2/5/2025).
Lebih lanjut, sumber juga menyebut adanya dugaan markup dan bahkan kegiatan fiktif dalam penggunaan dana BOS. Tak hanya itu, yang mengejutkan, buku tabungan dana BOS diduga sempat digadaikan oleh kepala sekolah kepada pihak bank untuk kepentingan pribadi.
//BACA JUGA : KEPALA DESA DI KABUPATEN SUKABUMI KEMBALI DI TAHAN POLISI : INI MEMBUKTIKAN LEMAHNYA PERAN APIP
Kepala SDN kota Sukabumi tersebut,saat dikonfirmasi tidak membantah soal penggadaian buku tabungan tersebut. “Iya, betul. Tapi sekarang sudah ada di rumah karena cicilannya sudah lunas,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (28/5/2025).
Meski demikian, dirinya tetap bersikeras bahwa dana BOS telah digunakan sesuai peruntukan. Ia berdalih kecilnya jumlah dana disebabkan oleh sedikitnya jumlah siswa. “Realisasinya sudah sesuai RKAS, tapi karena dana BOS kami kecil, mungkin tidak terlalu kelihatan hasilnya,” katanya meyakinkan
//BACA JUGA : PEMBANGUNAN IRIGASI DI DESA SEKARWANGI KECAMATAN CIBADAK DIDUGA TIDAK SESUAI SPK : PENGAWASAN DARI DINAS DIPERTANYAKAN
Namun, pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan keluhan dari para orang tua siswa dan guru. Mereka menyebut sejak kepemimpinan kepala sekolah saat ini, banyak aset sekolah yang dibeli dari dana BOS justru menghilang tanpa kejelasan.
Menanggapi hal ini, LSM Annahl Bela Lindungi menyatakan telah melaporkan kasus tersebut ke Komisi III DPRD Kota Sukabumi. “Ini bukan hanya terjadi di satu sekolah saja saja. Kami menilai ini adalah cerminan lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan dan Inspektorat,” tegas perwakilan LSM, Rabu (7/5/2025).
LSM bahkan mengklaim memiliki bukti lengkap mengenai penyelewengan dana BOS serta dugaan keterlibatan oknum di dinas terkait. “Kami berharap DPRD segera turun tangan dan menjalankan fungsi pengawasannya. Jika tidak, kami akan menggerakkan seluruh aliansi masyarakat untuk melakukan aksi,” tambahnya.
//BACA JUGA : KEPALA DESA CICAREH DIDUGA BUAT SURAT KEPUTUSAN ASAL-,ASALAN TIDAK DAPAT DI PERTANGGUNG JAWABKAN
Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Kota Sukabumi dan Inspektorat belum memberikan pernyataan resmi. Keduanya dinilai cenderung melempar tanggung jawab atas kasus ini.
LSM dan masyarakat berharap ada tindakan konkret dari legislatif agar kualitas pendidikan di Kota Sukabumi dapat terwujud dengan transparansi dan bebas dari praktik korupsi
INDRA/ RR