
BBCMedia.News, Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini meresmikan bank emas pertama di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Dalam acara yang digelar di The Gade Tower, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/2/2025), Prabowo menekankan bahwa keberadaan bank emas ini bukan hanya sebagai alat finansial baru, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian Indonesia.
Prabowo berharap bank emas ini dapat membuka hingga 1,8 juta lapangan pekerjaan baru di tanah air. “Kita harapkan bahwa ini akan meningkatkan produk domestik bruto kita, kalau tidak salah bisa menambah Rp 245 triliun, kemudian akan membuka lapangan kerja baru 1,8 juta,” ungkap Prabowo dalam sambutannya.
Namun, di tengah optimisme tersebut, situasi ketenagakerjaan di Indonesia menghadapi tantangan serius. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia saat ini tercatat sebesar 4,91 persen. Angka ini, meskipun sedikit menurun, masih menunjukkan adanya banyaknya tenaga kerja yang belum mendapatkan pekerjaan tetap. Selain itu, badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang terjadi di berbagai daerah, terutama di kawasan Jabodetabek, semakin memperburuk situasi ini, apalagi menjelang bulan puasa 2025.
Salah satu fenomena yang menyedot perhatian adalah ketidakadilan dalam proses PHK, di mana banyak pekerja yang terpaksa kehilangan pekerjaan namun tidak memperoleh hak mereka, yaitu pesangon. Seperti yang dilaporkan oleh CNBC Indonesia, modus terbaru yang dilakukan perusahaan-perusahaan dalam melakukan PHK adalah dengan cara massal tanpa memberikan pesangon yang seharusnya diterima oleh para pekerja. Ini tentu menambah keprihatinan terkait kebijakan ketenagakerjaan yang seharusnya memberikan perlindungan lebih bagi para pekerja yang terdampak PHK.
Di samping itu, situasi industri manufaktur Indonesia pada tahun 2025 juga cukup mengkhawatirkan. Beberapa pabrik besar dilaporkan mengalami kesulitan finansial, yang memicu penutupan dan PHK masal. “Manufaktur RI berdarah-darah tahun 2025,” tulis CNBC Indonesia dalam salah satu laporannya, menyoroti bahwa banyak pabrik yang bertumbangan akibat penurunan permintaan global dan daya beli domestik yang lemah. Fenomena ini turut menambah daftar panjang tantangan yang harus dihadapi oleh pekerja Indonesia.

Prabowo menyebutkan bahwa bank emas ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengolahan emas di Indonesia, serta mengurangi ketergantungan pada impor. “Dengan adanya layanan bank emas, kita berharap pengolahan emas dari hulu ke hilir akan lebih optimal di dalam negeri. Ini penting untuk menghemat devisa negara dan menjaga stabilitas moneter,” katanya.
Di sisi lain, produksi emas Indonesia yang sebelumnya tercatat sebanyak 100 ton per tahun kini telah meningkat menjadi 160 ton. Hal ini memberikan alasan yang kuat untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik dalam mengelola cadangan emas domestik. “Kita harapkan ini akan mempercepat tabungan dan meningkatkan cadangan-cadangan emas kita,” lanjut Prabowo. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia yang memiliki cadangan emas terbesar keenam di dunia kini untuk pertama kalinya memiliki bank emas.
Tantangan Pekerja dan Harapan Ke Depan
Meskipun bank emas dapat menjadi katalisator bagi perekonomian, tantangan besar bagi tenaga kerja Indonesia masih tetap ada. Banyak pekerja yang terdampak oleh PHK dan bahkan mengalami ketidakadilan dalam bentuk pemotongan hak-hak mereka, termasuk pesangon. Ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah bank emas yang dijanjikan akan benar-benar menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, ataukah hanya menjadi proyek elit yang tidak mampu memberikan dampak nyata bagi pekerja Indonesia yang tengah terpuruk?
Sementara itu, sektor manufaktur Indonesia yang sedang terpuruk dan ancaman PHK massal semakin memperlihatkan betapa rapuhnya iklim ketenagakerjaan di Indonesia. Pemerintah harus lebih memperhatikan kondisi ini, memastikan bahwa setiap kebijakan, termasuk yang terkait dengan bank emas, benar-benar mampu memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang terdampak PHK dan kesulitan ekonomi.
Somdani/Riri
Sumber: CNBC, BPS, Kompas, Detik, CEIC Data
||Baca Juga:
- Sengkata Pilkada: MK Putuskan PSU di 4 TPS, KPUD Segera Siapkan Pleno!
- Bedah Struktur Elit Danantara: Kepala BKPN, Menteri BUMN, Hingga Mantan PM Inggris
- Miris: Ditengah Meningkatnya Islam Di Negara Yang Satu Ini, Islamofobia Justru Kembali Melonjak
- Sempat Di Gugat Karena Memecat 8 Inspektur Jendral, Trump Perintahkan Pecat Semua Jaksa Federal Era Biden!
2 thoughts on “Probowo: Bank Emas Akan Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja, Akankah Omon-Omon Belaka?”