
BBCMedia News – Pembangunan rehabilitasi rabat beton di Jalan Usaha Tani yang berlokasi di Banyuresmi RT 38 RW 09 Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Belum genap sebulan sejak proyek tersebut selesai, keretakan mulai terlihat di bahu jalan, menimbulkan dugaan bahwa mutu pengerjaan proyek tersebut kurang baik, pengawasan dari Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dinilai lemah.
Namun, dugaan ini dibantah oleh Banbang, Kepala Desa Titisan. Dalam pernyataannya kepada BanyakBerita.com, Banbang menegaskan bahwa keretakan jalan bukan disebabkan oleh buruknya mutu pengerjaan. Menurutnya, masalah ini lebih disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan jalan sebelum waktunya.
“Jalan tersebut merupakan akses penting menuju perkampungan dan perusahaan ayam di atas bukit. Banyak kendaraan yang sudah melewati jalan tersebut sebelum beton sepenuhnya mengeras. Hal ini kemungkinan besar yang menyebabkan keretakan,” ungkap Banbang.

Menurutnya, penggunaan jalan yang belum sepenuhnya siap oleh mobil yang melintas dari dua arah, khususnya kendaraan berat, menjadi faktor utama penyebab keretakan.
- Baca Juga : KDM Geram: Di Tengah Bencana Yang Melanda, Wali Kota Bekasi Ngungsi di Hotel saat Banjir
Pembangunan jalan ini didanai oleh anggaran Dana Desa Tahun 2024 dengan total biaya sebesar Rp 155.365.000. Meski demikian, kejadian ini menimbulkan tanda tanya mengenai efektivitas pengawasan serta disiplin penggunaan jalan setelah rehabilitasi dilakukan.
Pemerintah Desa Titisan bersama pihak terkait diharapkan segera mencari solusi untuk memperbaiki jalan tersebut dan melakukan sosialisasi kepada warga agar lebih berhati-hati dalam menggunakan fasilitas publik demi menjaga keberlanjutan infrastruktur yang telah dibangun.
Indra/dani