
BBCMedia News – Roket SpaceX Starship, roket terbesar yang pernah dibuat, kembali mengalami kegagalan dalam uji coba peluncuran pada Kamis (7 Maret 2025). Roket tanpa awak ini meledak beberapa menit setelah peluncuran dari Texas, menyebabkan puing-puing jatuh di wilayah Karibia.
Kronologi Ledakan
Menurut pernyataan resmi SpaceX, pesawat mengalami “rapid unscheduled disassembly” atau kerusakan tidak terduga selama fase pendakian menuju orbit. Kontak dengan pusat kendali pun terputus.
Seharusnya, pesawat luar angkasa setinggi 123 meter ini menyelesaikan penerbangan selama satu jam dan kembali ke orbit bumi di atas Samudra Hindia. Namun, beberapa mesin mengalami kegagalan sebelum akhirnya pesawat keluar dari kendali dan meledak.
Meskipun demikian, booster Super Heavy, yang berfungsi untuk membantu roket lepas landas, berhasil kembali ke landasan tanpa insiden.
Dampak Ledakan
- Puing-puing jatuh di Karibia: Gambar dan video yang beredar menunjukkan pecahan roket terbakar di langit, dengan warga di Bahama melaporkan hujan puing-puing.
- Gangguan penerbangan di Florida: Bandara di Miami dan Orlando sempat menunda penerbangan karena kekhawatiran terhadap serpihan yang jatuh dari langit.
- Reaksi pemerintah: Otoritas di Turks dan Caicos berkoordinasi dengan pemerintah AS dan SpaceX untuk memastikan keselamatan wilayah mereka.
Kegagalan Berulang
Ledakan ini terjadi sebelum investigasi insiden sebelumnya pada Januari selesai dilakukan oleh Federal Aviation Administration (FAA). Pada uji coba sebelumnya, roket Starship juga gagal, dan puing-puingnya menyebabkan kerusakan properti di Turks dan Caicos.
Menanggapi insiden ini, SpaceX menyatakan akan menganalisis data untuk memahami penyebab utama kegagalan dan meningkatkan keandalan Starship ke depannya.
Sejauh ini, Elon Musk belum memberikan komentar terkait kegagalan terbaru ini.
sumber BBC