
bbcmedia.news-Sukabumi- Banjir yang terjadi di Sukabumi pada Maret 2025 kembali menyoroti masalah klasik yang tak kunjung tuntas: kesadaran masyarakat dalam membuang sampah serta kurangnya ketegasan dari aparat dalam menangani permasalahan ini. Pendangkalan sungai akibat sampah yang menumpuk, penyempitan aliran air, hingga drainase yang tersumbat menjadi faktor utama yang memicu banjir.

Namun, yang lebih memprihatinkan, aparat pemerintahan di tingkat desa maupun kecamatan tampaknya masih kurang peka dan cepat menyerah dalam mengatasi persoalan ini. Seperti yang terlihat di Jembatan Jalan Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, tumpukan sampah masih berserakan di pinggir sungai dan bahkan di atas drainase, meskipun sudah ada imbauan dan pemasangan pagar bambu sebagai upaya pencegahan.
Andi, Kasi Trantib Kecamatan Cikembar,saat di temui 12/3/2025 di kantornya mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali memberikan imbauan kepada warga serta memasang spanduk peringatan. Namun, kesadaran masyarakat tetap minim. Kini, ia tengah berupaya menindak tegas dengan menangkap tangan pelaku pembuangan sampah sembarangan agar dapat diproses secara hukum.
Di sisi lain, respons dari pihak Desa Cikembar justru menunjukkan sikap yang terkesan pasrah. Dadang, Kasi Pemerintahan Desa Cikembar, menyatakan bahwa pihaknya sudah bosan memberikan peringatan kepada warga. Ia bahkan mengatakan bahwa tidak ada langkah konkret yang akan dilakukan selain menunggu sampah menumpuk lebih banyak sebelum diangkut oleh truk sampah.
Pernyataan ini tentu saja mencerminkan sikap yang tidak seharusnya dimiliki oleh aparat pemerintahan. Sebagai pelayan masyarakat, seharusnya mereka lebih peka dan sigap dalam menyelesaikan permasalahan, bukan malah mengeluh atau bersikap pasif. Pengelolaan sampah bukan hanya soal mengangkut ketika sudah banyak, melainkan bagaimana memastikan masyarakat sadar dan patuh terhadap aturan kebersihan.

Berdasarkan data yang dihimpun bencana anjir di kabupaten Sukabumi beberapa hari lalu yang dipicu oleh hujan deras dan sumbatan sampah sehingga mengakibatkan kerusakan pada jalan dan juga sejumlah rumah yang terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak
Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem beberapa hari yang lalu,tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curug kembar, Simpenan, Pelabuhan ratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampang tengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.
Indra/gzsa