
BBC MEDIA.NEWS – SUKABUMI – Keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Rumah Sakit Betha Medika yang berlokasi di Jalan Raya Cisaat No. 595, Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menuai keluhan dari warga sekitar. Warga mengaku merasa terganggu bahkan menduga IPAL tersebut menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
//BACA JUGA : KEPALA DESA SUKAMAJU TIDAK MENGETAHUI ADANYA BANTUAN BENIH DARI DINAS PERIKANAN
Seorang warga menuturkan dirinya kini tidak berani menggunakan air sumur untuk mandi maupun mencuci. Pasalnya, air sumur yang biasanya dipakai sehari-hari terkadang berbau amis, dan jika dibiarkan beberapa hari akan berubah warna serta menimbulkan bintik-bintik hitam pada dinding bak penampungan maupun ember.

“Kadang-kadang airnya bau amis, kalau kami diamkan berubah warna kehitaman dan di ember ada semacam bintik-bintik hitam,” jelas seorang warga, Kamis (21/8/2025).
“Bahkan kami terpaksa harus bolak balik pada rumah sodara yang diluar kecamatan Cisaat sekedar numpang mandi dan mencuci ” tambahnya
//BACA JUGA : JENDRAL RIDHO HERMAWAN DEPUTI LEMHANAS: NEGARA AKAN KUAT JIKA BERBASIS BUDAYA
Warga tersebut mengaku sudah melayangkan komplain kepada pihak rumah sakit, setelah sebelumnya melaporkan permasalahan ini kepada ketua RT setempat.
Keluhan serupa juga datang dari warga lain yang merasa keberadaan IPAL tersebut menimbulkan kebisingan. Suara mesin IPAL disebut semakin kencang dalam beberapa bulan terakhir, bahkan terdengar 24 jam penuh. Selain itu, warga mengaku populasi nyamuk di sekitar lingkungan rumah menjadi lebih banyak sejak IPAL beroperasi.
“Dampaknya baru terasa tahun ini, sebelumnya hanya suara mesin IPAL itu pun masih pelan. Sekarang malah semakin kencang suaranya,” ungkapnya
//BACA JUGA : DPC Diaga Muda Indonesia Kabupaten Sukabumi Kritik Mekanisme Hibah untuk Pembangunan Gedung Polres Sukabumi
Menurut warga, dugaan pencemaran air sumur disebabkan jarak IPAL yang sangat dekat dengan pemukiman, bahkan hanya kurang dari dua meter dari rumah warga.
Warga berharap pihak RS Betha Medika segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka meminta air sumur bisa kembali bersih, kebisingan mesin IPAL dapat diminimalisir, serta dilakukan penyemprotan nyamuk secara berkala.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RS Betha Medika belum bisa dimintai keterangan.Menurut petugas keamanan, pihak manejemen rumahsakit dapat memberikan tanggapan ketika dibarengi dengan ketua RT beserta masyarakat yang merasa terdampak.
INDRA/RZ