
BBC MEDIA.NEWS – JAKARTA – (Puspen TNI). Prajurit TNI, kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan dengan menggelar operasi penindakan yang terencana, terukur dan proporsional terhadap Kelompok Egianus Kogoya, Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama di
Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kab. Yahukimo, Senin (16/6/2026).
// BACA JUGA : LSM ANNAHL RESMI LAPORKAN DUGAAN PENYELEWENGAN DANA BOS DAN SISWA PKBM FIKTIF KE-KEJARI KOTA SUKABUMI
Langkah tegas ini merupakan respon atas tindakan brutal Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap
III Ndugama yang sebelumnya melakukan pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di
Wamena, sekaligus merusak kawasan hutan untuk ladang ganja ilegal. TNI hadir untuk menghentikan
teror dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat.
Operasi dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025 sekitar pukul 00.15 WIT, setelah memperoleh
informasi dari masyarakat tentang keberadaan empat anggota OPM di salah satu honai di Kampung
Ligima. Dalam upaya penangkapan, terjadi kontak tembak singkat di KP. Aleleng yang
mengakibatkan dua anggota OPM tewas di tempat dan tidak ada korban jiwa maupun luka di pihak
TNI.
// BACA JUGA : DPRD KABUPATEN SUKABUMI TERIMA AUDENSI ( DOB ) KABUPATEN SUKABUMI UTARA
Dari lokasi kejadian, aparat TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting, di antaranya,
1 pucuk pistol Revolver, 1 pucuk pistol rakitan, 5 butir amunisi kaliber 9 mm, 1 unit HT (Baofeng), 1
unit telepon genggam, 1 teleskop optik dan 1 unit Leica 1000 YDSAT.
Dalam keterangannya di Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (17/6/2025), Kepala Pusat Penerangan
(Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa operasi ini menjadi bukti nyata
TNI hadir di Papua untuk melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata, sekaligus
mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih.
// BACA JUGA : Kembalinya PPSh-41 dan PPS-43: Senjata Legendaris dalam Konflik Rusia-Ukraina
“Operasi penindakan ini dilaksanakan dengan terukur, profesional dan proporsional. Kami mengajak
semua pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kembali
kepangkuan Ibu Pertiwi untuk membangun Papua bersama-sama dalam bingkai NKRI,” ujar Mayjen
TNI Kristomei Sianturi.
TNI akan terus mengutamakan pendekatan dialogis, penegakan hukum dan pembinaan teritorial,
seraya membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapa pun yang ingin kembali berkontribusi positif
bagi bagi kemajuan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoad