
bbcmedia.news-Sukabumi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH di Kota Sukabumi menghadapi ancaman kebangkrutan jika tidak segera mendapat perhatian serius. Hal ini berdasarkan ungkapan Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, saat memimpin Apel Pagi di lingkungan RSUD R Syamsudin SH pada Rabu (5/3/2025).

Dalam kesempatan itu, Ayep Zaki menyoroti kondisi keuangan rumah sakit yang mengalami defisit hingga Rp 90 miliar. Padahal, setiap tahunnya RSUD R Syamsudin SH menerima subsidi dari APBD sebesar Rp 40,7 miliar. Namun, dana tersebut seharusnya dapat kembali ke kas daerah, bukan malah menambah beban keuangan rumah sakit.
“Saya datang ke sini untuk memperbaiki RSUD R Syamsudin SH. Kita tidak bisa membiarkan kondisi ini terus terjadi. Jika tidak segera diperbaiki, kerugian akan semakin besar,” tegas Ayep Zaki.
Dalam upaya penyelamatan rumah sakit, Ayep Zaki mengajak seluruh pegawai RSUD—yang berjumlah sekitar 1.500 orang—untuk bekerja sama membenahi sistem manajemen. Ia menekankan pentingnya standar dalam pengelolaan keuangan serta peningkatan kualitas layanan medis di rumah sakit yang menjadi kebanggaan warga Sukabumi ini.
Lebih lanjut, Wali Kota Sukabumi menegaskan komitmennya untuk turun tangan langsung dalam membenahi RSUD R Syamsudin SH. Ia menargetkan rumah sakit ini dapat menjadi institusi yang inovatif, mandiri, agamis, dan nasionalis (IMAN), serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Ia juga menegaskan bahwa perbaikan manajemen RSUD R Syamsudin SH merupakan bagian dari visi besarnya menjadikan Kota Sukabumi sebagai kota yang lebih baik dan bercahaya.
Dengan adanya komitmen ini diharapkan RSUD R Syamsudin SH bisa segera keluar dari krisis finansial nya dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Indra/azsa