
BBCMedia News – Munggahan adalah tradisi yang dilakukan menjelang bulan Ramadan oleh masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat. Tradisi ini menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga, makan bersama, berziarah ke makam leluhur, dan saling memaafkan sebelum memasuki bulan suci.
Namun, munggahan tidak hanya dilakukan di Jawa Barat, tetapi juga memiliki berbagai nama dan bentuk di beberapa daerah lain di Indonesia.
Makna dan Tujuan Munggahan
Tradisi munggahan bukan sekadar makan bersama, tetapi memiliki nilai spiritual yang mendalam, seperti:
✔ Mempererat Silaturahmi – Momen berkumpul bersama keluarga dan sahabat sebelum Ramadan.
✔ Saling Memaafkan – Membersihkan hati agar siap menjalankan ibadah puasa.
✔ Bersyukur atas Rezeki – Menghargai kebersamaan dan anugerah dari Allah SWT.
✔ Persiapan Spiritual – Memulai Ramadan dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih.
Munggahan di Berbagai Daerah Indonesia
Meskipun tradisi ini lebih dikenal di Jawa Barat, beberapa daerah lain juga memiliki tradisi serupa dengan nama dan bentuk yang berbeda.
1. Jawa Barat: Munggahan dengan Makan Bersama dan Ziarah Kubur
Di Jawa Barat, munggahan biasanya dilakukan dengan makan bersama keluarga, mengadakan pengajian, serta berziarah ke makam leluhur. Makanan khas yang sering disajikan antara lain:
🍛 Nasi liwet – Nasi gurih dengan santan dan lauk pauk.
🐟 Pepes ikan – Masakan ikan dengan rempah-rempah khas Sunda.
🍲 Sayur asem – Hidangan segar yang melengkapi menu munggahan.
2. Jawa Tengah & Jawa Timur: Megengan
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, munggahan dikenal dengan nama Megengan. Tradisi ini biasanya diisi dengan:
✔ Doa bersama dan tahlilan untuk mengenang keluarga yang sudah meninggal.
✔ Pembagian kue apem – Apem melambangkan permohonan ampun sebelum Ramadan.
✔ Pengajian dan syukuran di masjid atau rumah warga.
3. Sumatera Barat: Malamang
Di Sumatera Barat, masyarakat Minangkabau memiliki tradisi Malamang, yaitu membuat dan berbagi lemang (beras ketan yang dimasak dalam bambu). Tradisi ini dilakukan bersama keluarga besar sebagai simbol kebersamaan dan persiapan Ramadan.
4. Aceh: Makmeugang
Di Aceh, tradisi ini dikenal sebagai Makmeugang, yaitu pesta makan daging sebelum Ramadan. Daging sapi atau kambing dimasak dengan berbagai bumbu khas Aceh, lalu dimakan bersama keluarga.
5. Kalimantan: Badudus
Di Kalimantan, suku Banjar memiliki tradisi Badudus, yaitu mandi bersama menggunakan air yang diberi wewangian dan bunga. Ini melambangkan pembersihan diri sebelum memasuki bulan suci.
6. Sulawesi: Maccera Tappareng
Di Sulawesi Selatan, suku Bugis-Makassar memiliki tradisi Maccera Tappareng, yaitu penyembelihan hewan sebagai bentuk syukur, yang kemudian dagingnya dibagikan kepada keluarga dan fakir miskin sebelum Ramadan.
Munggahan dan tradisi serupa di berbagai daerah menunjukkan kekayaan budaya Indonesia dalam menyambut Ramadan. Meski memiliki nama dan bentuk yang berbeda, inti dari tradisi ini tetap sama: mempererat silaturahmi, mempersiapkan diri secara spiritual, dan bersyukur atas datangnya bulan suci Ramadan.
1 thought on “Munggahan: Tradisi Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia”