
bbcmedia.news Program hibah peternakan yang digelontorkan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi menuai sorotan. Pasalnya, bantuan yang seharusnya diberikan secara transparan kepada kelompok tani yang benar-benar membutuhkan, justru terkesan tidak tepat sasaran dan minim pengawasan.

Salah satu kelompok tani yang terdaftar sebagai penerima manfaat mengaku hanya menerima bantuan dalam bentuk 20 ekor domba beserta obat-obatan. Namun, mereka tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah dana yang seharusnya mereka terima dari pemerintah.
“Betul saya terdaftar sebagai anggota,tetapi keseharian saya berjualan, Untuk pengurusan ternak saya serahkan kepada ketua kelompok” ujar salah seorang anggota kelompok tani yang tidak mau di sebut namanya Selasa 4/3/2025
Diapun nengaku tidak tahu berapa nominal uang yang di terima kelompoknya dari dinas peternakan.

Padahal, berdasarkan data yang ada, kelompok tani tersebut berhak mendapatkan hibah uang senilai Rp70 juta untuk pengembangan ternak. Ironisnya, dari 15 anggota kelompok, hanya lima orang yang aktif dalam beternak, sementara yang lainnya sibuk dengan pekerjaan lain seperti berjualan. Bahkan, beberapa anggota tidak memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam program ini.
Lebih dari Rp1 miliar dana hibah telah digelontorkan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi pada tahun 2024 untuk pengembangan peternakan, mencakup ayam, domba, dan sapi. Namun, program ini dinilai tidak memiliki kriteria yang jelas dalam menentukan penerima manfaat. Temuan di lapangan menunjukkan adanya kelompok tani yang benar-benar siap beternak namun tidak mendapatkan bantuan, sementara di sisi lain, ada penerima yang kesehariannya bukan peternak justru memperoleh hibah.
Tidak hanya itu, beberapa penerima hibah juga diketahui berasal dari kalangan yang sudah sejahtera, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial di antara masyarakat miskin yang seharusnya lebih berhak mendapatkan bantuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Minimnya transparansi dalam penyaluran dana ini memicu dugaan adanya praktik korupsi atau penyimpangan dalam program hibah peternakan. Bantuan yang seharusnya menjadi stimulus bagi peternak kecil agar berkembang justru terkesan hanya diberikan kepada pihak-pihak yang memiliki kedekatan tertentu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi belum dapat dihubungi untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan ketidaktransparanan ini.
Indra/gzsa